AQUASCAPING DAN IKAN DISCUS: IKAN MOLEK BERPADU ELEMEN CANTIK
ORANGTUA IDAMAN – Diskus dan tanaman air sama-sama cantik. Namun keduanya punya kebutuhan yang bertolak belakang. Diskus suka suhu relatif hangat, sementara tanaman air demen suhu dingin. Namun, berkat trik sederhana keduanya bisa berpadu.
Josephus Isawanto sukses memadukan diskus dan tanaman air dalam akuarium di sebuah rumah di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Sang empunya rumah memang tergolong penggemar berat diskus. “Pemilik rumah sudah memelihara ikan diskus dalam akuarium. Tetapi masih kurang puas karena masih tampak monoton. Mereka pengin memadukannya dengan tanaman air,” ujar Joseph.
Lantas dibuatlah akuarium berukuran 110cm x 60cm x 50cm. Lengkap dengan boks kayu untuk tempat perlengkapan akuarium, semisal chiller dan tabung CO2 dan filter. “Supaya terlihat rapi dan tidak ada benda yang terlihat dari luar,” terang Joseph. Akuarium lantas diisi dengan tatanan tanaman air dan delapan ekor ikan diskus bercorak menarik.
Tanaman Adaptif
Awalnya Joseph harus memutar otak agar kedua elemen, tanaman air dan diskus, bisa berpadu secara harmonis. Kalangan pecinta ikan memang mengenal diskus sebagai satwa air yang menyukai suhu hangat. Idealnya dipelihara dalam air bersuhu 27-280C. Tak jarang pecinta ikan gepeng nan cantik ini menggunakan heater agar suhunya tetap hangat.
Sementara tanaman air akan tumbuh dan tampil maksimal pada suhu dingin antara 24-260C. Umumnya akuarium tanaman air dilengkapi dengan chiller untuk menurunkan suhu air.
“Saya ambil jalan tengah, akuarium tetap kita lengkapi dengan chiller. Namun temperatur dipatok 270C. Diskus masih bisa hidup nyaman. Lagipula kalau ada tanaman air, diskus akan lebih mudah beradaptasi karena lebih natural,” ujar Joseph.
Pengaturan suhu air menjadi tak terlalu dingin punya konsekuensi pada pemilihan tanaman air. “Saya pakai tanaman air yang punya range adaptasi suhu lebih tinggi dari 270C. Jadi tetap bagus dan tumbuh optimal,” terang Joseph. Menurut aquaris yang tinggal di Pamulang, Tangerang itu, cukup banyak pilihan tanaman yang tidak tergantung suhu dingin.
Tanaman air yang dipakai Joseph, antara lain tiga jenis tanaman Microsorium, yakni Taiwan, Java fern, dan Lectus. Selain itu ada Ricardia, Phelia, Windelow, Cryptocorine, Huderoi, Anubias, dan Tiger Lotus yang juga cukup adaptif dengan suhu “hangat”. “Hindari pemakaian tanaman ‘rewel’ macam Aponegeton madagascar dan Hengkelianus. Karena jenis ini hanya bisa tumbuh maksimal di suhu rendah,” ujarnya.
Longgar di depan
Diskus dalam taman akuarium bisa menjadi aksentuasi sangat kuat. Bentuknya yang lebar dan warna mencolok membuatnya mampu menjadi semacam penangkap pandang.
“Supaya enggak kelihatan terlalu rame, tanaman air sebaiknya dominan warna hijau. Soalnya kalau terlalu banyak warna mencolok justru akan terlihat terlalu crowded,” terang Joseph.
Pria yang pernah menjadi manajer beberapa artis penyanyi ini hanya memakai satu tanaman berwarna mencolok sebagai aksentuasi, yakni tiger lotus berkelir merah. Tujuannya supaya diskus tetap menonjol. Lotus merah ini sengaja diletakkan di sebelah pinggir akuarium. “Kalau ditaruh di tengah justru akan mengganggu pandangan. Apalagi daunnya juga cukup lebar,” tegasnya.
Soal kehadiran satwa air lain dalam akuarium sebenarnya enggak masalah. Diskus bukan tipe ikan yang jahil terhadap ikan-ikan lain. Tetapi karena diskus dijadikan fokus utama, maka ikan lain sebaiknya jangan terlalu banyak dan berukuran lebih kecil, macam cardinal tetra. “Untuk membantu menjaga kebersihan, saya gunakan ikan pemakan lumut siamese algae eater dan red chery,” lanjutnya.
Tanaman air harus ditata supaya diskus selalu bisa terlihat. Usahakan jangan sampai di bagian belakang ada tempat lowong, karena bisa dijadikan tempat ngumpet diskus. “Bagian belakang dibuat penuh, sementara bagian depan sengaja dikosongkan dan terbuka supaya diskus mau nongol ke depan. Jadi keindahannya diskus dan tanaman air bisa dinikmati terus,” kata Joseph.
Terciptalah perpaduan indah (orangtuaidaman.com)
Dinikmati Sambil Santai
Aquascape berisi diskus itu diletakkan di teras belakang rumah dekat kolam renang. Tempat ini memang menjadi salah satu tempat favorit untuk bersantai bagi keluarga. Posisi akuarium menghadap ke kursi dan meja. Sehingga taman akuarium itu bisa dinikmati keluarga sambil santai dan minum teh atau kopi. “Bahkan sambil berenang, akuarium tetap bisa terlihat jelas,” terang Joseph.
Posisi akuarium itu masih memungkinkan terkena sinar matahari. Bisa menjadi masalah karena sinar matahari akan memacu tumbuhnya lumut dalam akuarium. Agar terhindar dari lumut maka sisi samping dan bagian depan akuarium ditutup dengan kain hitam yang bisa dibuka tutup. Kalau sedang tidak dilihat, kain bisa ditutupkan, dan dibuka kalau hendak dinikmati keindahannya.


