IkanSATWA RUMAHAN

SINDROM AKUARIUM BARU: MASUK TEPAT, IKAN PUN SELAMAT  

ORANGTUA IDAMAN – Stop! Jangan terburu memasukkan ikan ke dalam akuarium baru.  Mengapa? Jika dipaksakan, ikan tersayang rentan diterjang sidrom akuarium baru.

Banyak penyayang ikan ingin bisa segera menikmati keindahan peliharaannya di akuarium.  Lantas secara serta-merta mereka memasukkan ikan ke dalam akuarium baru.  Alhasil, beberapa hari kemudian satu-persatu ikan mengapung dan tak bernyawa.

Pengalaman pahut di atas sering membuat kapok.  Menurut Biyan P. Saputra aquaris asal Tangerang, peristiwa kematian masal ikan tersebut dijuluki sebagai Sidrom Akuarium Baru (New Tank Syndrome).  Penyebabnya siklus Nitrogen yang belum terbentuk secara baik.  Akibatnya kandungan amoniak dalam akuarium kian menumpuk.

Sisa pakan, rontokan daun tanaman air, serta kotoran ikan adalah biang amoniak.  Jika berlebih, senyawa ini bisa meracuni ikan.  Dengan bantuan bakteri, amoniak bisa diubah jadi zat yang tidak beracun.

Penguraian Amoniak
Pada hari ke tiga setelah akuarium di susun, kandungan amoniak semakin meningkat.  Sebab, populasi bakteri pengurai belum mencukupi.  Kadar amoniak mencapai puncak di hari ke lima.  Dua jenis bakteri perombak amoniak yaitu nitrosomonas dan nitrobakter.  Kedua mahluk kasat mata tersebut punya tugas berlainan.  Nitrosomonas bertugas mengurai amonium menjadi nitrit.  Sedangkan nitrobakter berkuwajiban meneruskan proses perombakan yang telah dilakukan oleh nitrosomonas. Yaitu mengubah Nitrit jadi Nitrat.  Pada minggu ke dua kandungan nitrit dalam akuarium menjadi semakin jenuh.  Hal ini akan merangsang pertumbuhan nitrobakter.  Bakteri tersebut akan menguarikan Nitrit menjadi Nitrat.   Pada akhirnya berbagai jenis ganggang dan lumut akan menyerap Nitrit dan Nitrat.  Nitrit dan Nitrat memiliki sifat yang tidak sebahaya amoniak.

Supaya bakteri pengurai bisa cepat tumbuh, kondisi air harus diperhatikan.  Mahluk bersel satu ini tumbuh subur pada keasaman (pH) 6,5 hingga 8,5.  Selain itu air akuarium harus mengandung O2 yang cukup. 

Bakteri pengurai amoniak banyak menghuni di bagian dasar akuarium.  Umumnya bakteri ini juga sengaja dipelihara dalam filter biologi.   Dalam alat penyaring ini terdapat bola-bola berduri.  Di sela-sela duri tersebutlah nitrobakter dan nitrosomonas bersemayam.  

Filter biologi sebaiknya jangan terlalu sering dibersihkan.  Ia baru boleh dicuci jika populasi bakteri didalamnya sudah jenuh.  Umumnya  alat penyaring ini dibersihkan 6 bulan sekali.  “Biar tidak mudah jenuh, setiap sebulan sekali air dalam akuarium diganti sebanyak 10%,” terang pria ramah tersebut sambil menunjukkan filter biologi yang ditaruh dalam kabinet di bawah akuarium.

Masukkan Dulu Yang Kuat
Kadar amoniak dalam akuarium akan setabil setelah 1 bulan.  Waktu tersebut merupakan saat tepat untuk memasukkan ikan.  Ikan yang dimasukkan pertama kali harus dipilih jenis yang tahan amonium.  Contohnya : jenis ikan rainbow, neon tetra, dan red nose. 

Selain itu, keberadaan ikan yang hidup di bagian dasar akuarium semisal catt fish dan sapu-sapu bisa menekan laju pertambahan amoniak.  Sebab, jenis ikan seperti itu akan memangsa sisa pakan yang tidak termakan ikan yang hidup di perairan bagian atas.  Sehingga rontokan pakan tersebut tidak membusuk dan mengeluarkan amoniak.

“Pada tahap awal, jumlah ikan tidak boleh terlalu banyak.  Sebab, hal itu bisa semakin menumpuk kandungan amonia dalam akuarium,” terang pria yang juga direktur Aquatic Plants tersebut.  Akuarium dengan kapasitas air 300 liter bisa diberi ikan tetra (3 cm) sebanyak 100 ekor. 

Selain itu jumlah tanaman juga harus diperhitungkan secara cermat.   Populasi tanaman bisa dihitung dengan rumus berikut :  (Panjang akuarium  x  Lebar akuarium) dibagi 50.  Misal panjang akuarium 120 cm, lebar 60 cm, maka jumlah tanaman yang dibutuhkan yaitu sekitar 144 tanaman.   

Jenis tanaman harus dipilih yang memiliki pertubuhan cepat.  Tanaman seperti ini umumnya mampu menyerap nitrit maupun nitrat secara cepat. 

Nah, Jika kondisi akuarium sudah benar-benar stabil, anda pun tak perlu susah-susah menguras.  Selamat menikmati (orangtuaidaman.com)


AKUARIUM STABIL TANPA KURAS

Akuarium yang sudah stabil tidak boleh dikuras.  Sebab, hal tersebut bisa merusak siklus amoniak.  Jika hal ini terjadi, anda pun harus menunggu lagi sampai daur nitrogen dalam akuarium terbentuk kembali.

Kandungan amoniak berlebihan dalam akuarium bisa menurunkan keasaman air.  Maka, cek keasaman pH harus selalu dilakukan secara rutin.  Paling tidak seminggu 2 kali.  Lebih baik lagi kalau akuarium dilengkapi dengan pH meter digital.  Sehingga keasaman air bisa selalu dipantau.



KEBUN & TAMAN


error: Content is protected !!