AQUASCAPE BAGI PEMULA: DIMULAI DARI YANG SEDERHANA
ORANGTUA IDAMAN – Pilih jenis tanaman cepat tumbuh, tahan naungan dan efisien menyerap CO2.
Usia tanaman yang tak panjang membuat pehobi sering mengganti tanaman aquascape– nya. Hal ini memicu rasa bosan dan jera.
Pemilihan jenis tanaman dan sarana quascape harus dilakukan secara tepat. Tidak harus selalu yang langka dan mahal. Dengan tanaman kuat dan murah, pemula bisa mulai belajar mengenal mekanisme ekosistem aquascape.
Beragam jenis tanaman aquascappe tahan naungan cocok untuk pemula. Kondisi akuarium yang teduh cenderung tidak mudah ditumbuhi oleh lumut. Beberapa jenis tanaman tersebut yaitu java moss, kadaka, Anubias dan Spathiphyllum walisii.
Tak lupa disarankan agar pehobi mula memilih jenis tanaman yang cepat tumbuh. Tanaman seperti ini mampu menekan pertumbuhan lumut. Efektif dan cepat menyerap nitrogen. Zat ini bisa memicu ledakan populasi lumut bila konsentrasinya di dalam akuarium terlalu banyak.
Menurut Hendro, pehobi aquascape di Jakarta Barat, jenis tanaman yang mampu menghasilkan zat penekan pertumbuhan lumut juga bisa digunakan. Salah satunya yaitu Opiopogon. “Sama seperti manusia, mereka (tanaman) kan juga punya kemampuan menghasilkan zat semacam antibodi untuk bersaing dengan tanaman lain,” papar pria yang juga menyayang reptil itu.
Populasi ikan
Penentuan jenis dan jumlah ikan turut memastikan keberhasilan berhobi aquascape. Akuarium bervolume 300 liter, bisa dihuni oleh ikan neon tetra sebanyak 50 – 80 ekor.
Ikan bukan sekedar penghias akuarium. Mereka punya peran sekaligus sebagai penyeimbang ekosistem akuarium. Satwa ini mampu menghasilkan CO2. Zat yang dibutuhkan oleh tanaman dalam proses fotosintesa.
Selain itu, ikan juga bisa “diprofesikan” sebagai agen pembersih dalam aquascape. Memangsa lumut dan sisa-sisa kotoran yang berada di dasar akuarium. Beberapa jenis ikan tersebut yaitu pleco, cat fish, dan botia. Selain itu, ikan juga dipilih yang tidak memakan tanaman.
Untuk melengkapi jaring-jaring ekosistem, Anda bisa menambahkan binatang lain. Misalnya aneka udang untuk aquascappe. Semakin lengkap jaring-jaring ekologi dalam akuarium, maka akan semakin stabil. Sehingga kemungkinan terjadinya ledakan populasi lumut bisa dicegah.
Sementara itu, pemula juga disarankan agar memulai dengan merancang aquascape sederhana. Peralatan yang dipersiapkan tidak perlu terlalu canggih dan tak mahal. Ukuran akuarium juga sebaiknya tidak terlalu besar dulu. Akuarium berukuran panjang 60 – 80cm , tinggi 50 cm dan lebar 50 cm sudah cukup.
Sementara itu, filter yang digunakan bisa dipilih filter eksternal berupa sistem chamber maupun filter internal berwujud filter submerible. Penyerapan kotoran lebih efisien dilakukan oleh under gravel filter. Sebab, semua kotoran yang tersebar di dasar akuarium bisa diserap.
Keberadaan rekator CO2 memang dirasa penting. Namun bila budget yang dimiliki mepet, keberadaan fasilitas ini bisa ditiadakan. Hasil respirasi ikan dan bakteri yang berada di dalam akuarium bisa menjadi CO2 pengganti reaktor CO2. Agar kebutuhan pasokan CO2 bisa dipenuhi, jenis tanaman juga harus dipilih yang mampu memanfaatkan CO2 secara efisien. Beberapa jenis tanaman tersebut diantaranya yaitu Cabomba, dan egeria densa.
Lampu dan Media Tanam
Sarana lain yang harus dipertimbangkan yaitu lampu. Dipilih yang mampu menghasilkan cahaya berkualitas sama dengan sinar matahari. Anda bisa menggunakan lampu neon tipe day light. Daya lampu disesuaikan ukuran akuarium. Setiap 10 liter air butuh lampu berdaya 4 watt.
Sementara itu untuk media tanam, Anda bisa menggunakan pasir kuwarsa atau pasir jenis lain khusus untuk aquascaping. Kelebihan pasir kuwarsa yaitu mampu mempertahankan suhu air. Kelebihan lainnya, tidak melarutkan aneka zat yang bisa mengganggu keseimbangan kimiawi air aquascaping. Terutama pH dan kesadahan. Sebaliknya pasir malang bisa membuat keseimbangan kimia air dalam akuarium terganggu.
Media tanam juga harus memiliki kemampuan menyerap pupuk. Umumnya aquascape menggunakan 2 lapis pasir. Lapisan paling bawah dicampur denga pupuk khusus aquascape. Takarannya disesuaikan dengan aturan pakai yang dilampirkan.
Pasir bercampur pupuk ini ditaburkan di dasar akuarium setebal 3 cm. Kemudian ditutup dengan pasir tanpa campuran pupuk. Tebal kedua lapisan pasir itu berkisar antaran 5 – 6 cm. Agar terlihat artistik, Anda bisa mengatur tinggi-rendah permukanan pasir sehingga terbentuk kontur.
Menyusun aquascape pada dasarnya sama prinsipnya dengan menyusun taman di halaman. Keseimbangan antara unsure lunak yaitu tanan dan hard material yang meliputi batu dan kayu harus diperhatikan. Dalam aqua scape juga dibutuhkan poin of interest. Anda bisa menggunakan batu atau tanaman berwarna menyolok. Atau batang kayu yang telah lapuk (orangtuaidaman.com)
HINDARI TANAMAN BERDAUN JARUM
Hendro menuturkan, jenis tanaman berdaun jarum pada umumnya sulit perawatannya. Misalnya yaitu cabomba. “Tanaman ini harganya memang murah. Tapi kalau kondisi air dan cahaya tidak pas, 1 – 2 bulan saja sudah mati,” katanya. Jenis tanaman dengan daun berwarna cerah juga sebaiknya tidak dipilih. Misalnya tiger lotus, dan Rotala rotundifolia.