TIPS MENANGKIS SCABIES PADA KELINCI
ORANGTUA IDAMAN – Bila dalam lingkungan kurang nyaman, kelinci termasuk hewan peliharaan yang rentan stres.
Terlebih lagi bila kandangnya kotor. Aneka penyakit siap mengintai. Seperti coccidioses, mencret, kembung, pilek, dan scabies. Dari sekian jenis penyakit tersebut, scabies termasuk penyakit yang kerap menimpa hewan bertelinga panjang ini.
Scabies adalah salah satu penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau (Sarcoptes scabiei). Parasit ini kerap menyerang pada bagian tepi daun telinga, ujung jari kaki, dan hidung. Penyakit ini dapat menyerang segala umur. Dari muda hingga kelinci dewasa. Perlu diingat disamping ini dapat menular antar kelinci dan hewan lain, penyakit ini bersifat zoonosis (dapat menular dari kelinci ke manusia). Terutama pada anak kecil yang mempunyai ketahanan tubuh masih lemah.
Jaringan Kulit
Penularannya sendiri berlangsung karena kontak langsung dengan kelinci sakit. Bisa juga karena hewan lain seperti anjing dan kucing yang terserang scabies lebih dulu. Penularan pun bisa melalui kandang bekas tempat kelinci terkena scabies, dengan perantara manusia, dan bersentuhan dengan alat yang terinfeksi scabies.
Jika parasit ini sudah bersemayam, Sarcoptes scabiei hidup dalam jaringan kulit. Lalu ia biasanya memakan akar rambut dan jaringan sekitarnya. Akibatnya rambut mati dan terjadi kerontokan, sehingga timbul kebotakan.
Sementara jaringan kulit yang rusak akan mati dan bertumpuk. Timbul kerak-kerak seperti ketombe. Hal ini bakal menyebabkan rasa gatal yang luar biasa. Sehingga kelinci sering terlihat menggaruk bagian yang terinfeksi. Seperti bagian telinga dan hidung. Ia pun kerap menjilati ujung jari kaki. Dengan kondisi seperti itu, wajar jika nafsu makannya melorot.
Bila Anda menemukan tanda-tanda klinis seperti di atas pada kelinci kesayangan, segeralah bawa ke dokter hewan. Dokter hewan biasanya akan mengambil sampel kerokan kulit pada bagian yang berkerak. Kemudian dengan alat bantu berupa mikroskup dengan perbesaran 10 kali lipat akan dapat dilihat Sarcoptes scabiei.
Begitu yakin dengan diagnosanya, dokter hewan akan menyuntikan ivermectin untuk umur kelinci diatas 6 bulan. Untuk kasus scabies pada kelinci di bawah 6 bulan, dapat dilakukan dengan obat topical selamectin dan dapat menggunakan salep antiscabies.
Agar penyakit scabies ini tak menular kepada kelinci sehat, selama proses pengobatan, segera pisahkan kelinci yang sakit dalam kandang khusus. Jangan lupa, bersihkan kandang secara rutin. Sebaiknya kandang ini terpapar sinar matahari yang cukup, sehingga suasana lembap bisa dihindari. Asal tahu saja, scabies mudah bersarang di tempat lembap.
Perlu pula diingat, setelah Anda menyetuh kelinci yang terserang scabies, hendaklah mencuci tangan dengan sabun. Langkah ini untuk menghindari penularan kepada kelinci lain dan pemilik sendiri. Dan yang paling penting periksa kesehatan kelinci Anda secara berkala di dokter hewan.
INFO
Asal Muasal
Kelinci adalah hewan mamalia yang lucu dan menggemaskan. Dulunya, hewan ini hidup liar di Afrika hingga ke daratan Eropa. Pada tahun 1912, kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan menjadi dua famili, yakni Ochtonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu).
Asal kata kelinci berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijntje yang berarti “anak kelinci”. Dikalangan pecinta kelinci ada banyak macam kelinci. Di antaranya angora, lyon, rex, american chinchilla, dutch, english spot, dan himalayan.