JUS BAGI BALITA ITU TAK DILARANG, INI ATURANNYA
ORANGTUA IDAMAN – Bagi anak berusia lebih dari 1 tahun, meminum sedikit jus itu tak masalah. Namun sesungguhnya, buah utuh dan air putih adalah pilihan paling baik.
American Academy of Pediatrics (AAP) menyarankan agar jus buah tidak diberikan kepada anak berusia di bawah 1 tahun. Pasalnya, jus buah bukan nutrisi bermanfaat bagi kelompok anak usia ini.
Malahan, jus berpotensi meningkatkan risiko kerusakan gigi serta membuat Ananda menjadi kecanduan rasa manis, lantas tak enggan meminum air putih.
Banyak orangtua beranggapan, jus mengandung banyak serat. Sehingga ketika anak diare, jus disuguhkan dengan harapan dapat membuat BAB menjadi tidak encer lagi. Padahal, anggapan ini tak benar.
AAP tidak menganjurkan penyajian jus bagi anak diare. Namun, jus disarankan bagi anak yang mengalami sembelit. Itu pun tak boleh diberikan dalam jumlah terlalu banyak.
Bagi anak berusia 1 – 6 tahun, konsumsi jus hanya diperkenankan 4 – 6 ons (120 – 180 ml) setiap hari. Jus wajib diberikan sebagai bagian dari camilan.
Selebihnya, jus tidak disarankan disuguhkan setiap hari.
Sementara itu, bagi anak berusia 7 – 18 tahun, porsi jus yang disarankan tak boleh lebih daei 8 ons (240 ml) setiap hari atau setengah dari porsi buah harian yang direkomendasikan.
Penelitian membuktikan bahwa minum jus buah 100% (pure) dalam porsi kecil tidak berdampak terhadap bobot badan. Namun wajib diketahui, jus buah mengandung kalori. Porsi jus buah berlebihan dapat mendongkrak berat badan.
Jus buah murni lebih dianjurkan daripada jus buah manis atau koktail. Mencampur air dengan jus buah dapat melunturkan manfaatnya. Jus menjadi lebih encer, sehingga nutrisinya jauh lebih sesikit dibandingkan jus buah murni.
Secangkir jus buah murni itu setara dengan secangkir daging buah. Namun, Bunda harus tahu, kandungan serat dalam jus itu lebih sedikit dibandingkan kandungan serat dalam buah utuh (buah meja).
Kesimpulannya, buah utuh tetap lebih baik daripada jus (orangtuaidaman.com)