MENYIAPKAN PERKUTUT: RITUAL WAJIB MENJELANG KONKURS
ORANGTUA IDAMAN – Ingin menjuarai sebuah konkurs perkutut? Rawat dan persiapkan perkutut Anda jauh hari sebelum konkurs berlangsung. Pakan ekstra gizi harus tersedia dan ritual mandi musti dilakukan secara benar serta rutin.
Perkutut yang akan diturunkan di arena lomba (konkurs) membutuhkan perawatan dan persiapan khusus. Tujuannya supaya perkutut memiliki kondisi stamina yang prima. Sehingga ia rajin bernyanyi secara optimal (kerja) pada saat lomba berlangsung.
Kualitas suaranya pun bisa lebih sip. Berikut ini akan diuraikan beberapa kiat sederhana merawat dan mempersiapkan perkutut yang akan di bawa menuju arena konkurs.
Mandi Seusai Sarapan
Perkutut harus memperoleh jatah air minum cukup. Oleh karena itu, pakan dan minuman harus tersedia cukup setiap hari. Pakan dan minum tidak boleh berlebihan. Pasalnya, pakan yang berlebihan bisa mengakibatkan burung jadi gembrot. Akibatnya burung endut sering jadi mogok berbunyi. Takaran minum yang diberikan yaitu satu cangkir dan harus sekali habis. Sisa minum yang basi harus dibuang.
Menu yang diberikan yaitu gabah putih dan millet putih. Pakan tersebut merupakan makanan pokok bagi perkutut dan wajib tersedia setiap hari. Kedua bahan itu disuguhkan dengan cara dicampur. Komposisi tiap bahan yaitu 1 : 7.
Biasakan lakukan penjemuran atau latihan burung. Acara ini dilakukan paling sedikit 4 kali dalam seminggu. Jadwalnya yaitu pada pagi hari dan sore hari, atau pagi hari saja. Jenis penjemuran disesuaikan dengan usia burung dan kelas pertandingan yang akan diikuti. Perkutut piyik hingga usia 5 bulan dihanging (digantung) dan di atas usia 6 bulan dikerek ½ tiang atau full 1 tiang.
Satu hari menjelang lomba, perkutut dimandikan. Kegiatan ini dilakukan padapagi hari. Burung yang dimandikan sebaiknya telah berusia lebih dari3,5 bulan. Supaya bulu perkutut bisa senantiasa mengkilat dan sehat, sebaiknya dimandikan dengan ramuan air cucian beras yang telah dicampur dengan shampoo burung dan remasan daun sirih.
Usai dimandikan burung langsung diberikan jamu perkutut. Dosis harus disesuaikan dengan aturan. Ramuan jamu berfungsi supaya perkutut tetap sehat. Fisik burung sering melorot akibat cara memandikan yang tidak benar. Nah, jamu bisa mengatasi kondisi seperti itu. Jamu diberikan hanya bila diperlukan, dan jika burung sudah berusia lebih dari dua bulan.
Menu Ekstra
Ritual pemandian dilanjutkan dengan meloloh perkutut dengan selembar daun katuk dan sebaris daun saga yang telah dilumatkan dengan tangan. Jangan lupa mencuci kedua jenis daun tersebut sebelum dipakai.
Pada waktu yang bersamaan, pakan perkutut diberikan tambahan extra fooding . Pakan seperti itu umumnya bersifat hangat. Fungsinya untuk menjaga stamina burung serta memancing atau merangsang burung supaya rajin berbunyi. Berbagai contoh pakan itu diantaranya yaitu godem, ketan hitam, jewawut bali dan canary seed.
Pakan seperti itu tidak boleh diberikan terlalu banyak. Sebab bisa mengakibatkan burung jadi kepanasan. Porsinya cukup satu sendok teh saja.
Beberapa jenis ekstra fooding yang bersifat panas sebaiknya dihindari. Kondisi seperti itu sering dialami oleh burung yang terlalu gacor, untuk burung yang suara tengahnya agak tidak tepat ketukannya serta terdengar tidak jelas (lari).
Usai prosesi pemandian burung diangin-anginkan hingga kering, lalu dijemur di panas Matahari selama 2 jam. Sewaktu dijemur burung tidak diberi air minum. Usai penjemuran, burung digantung di tempat teduh. Sekitar satu jam setelah penjemuran, burung baru diberikan minum.
Burung yang langsung diberi air minum biasanya akan mengalami gangguan kesehatan. Semisal pilek dan ngorok. Hal itu disebabkan karena burung kaget akibat perubahan suhu badan yang drastis.
Pada sekitar pukul 6 sore burung diberi pakan yang berupa 5 hingga 9 butir kacang hijau, Vit C, Vit B Komplek, Vit E dan minyak ikan. Bila cuaca pada saat lomba diperkirakan akan mendung atau turun hujan, burung sebaiknya diberikan hati bawang merah dan kencur yang dipotong sebesar ukuran kacang hijau.
Ramuan seperti itu sebaiknya tidak diberikan saat lomba di musim kemarau. Sebab, bisa mengakibatkan burung merasa kepanasan. Akibatnya ia bisa mogok manggung. Untuk menghindari serangan udara dingin pada saat lomba di musim penghujan sebaiknya paruh dan kaki burung dibaluri dengan getah bawang merah (orangtuaidaman.com)
KANDANG BEBAS ANGIN
Selain bisa melemahkan fisik burung, tiupan angin juga bisa membawa bibit penyakit. Oleh karena itu sebaiknya kandang ditutup dengan fiber glass.
Kandang yang terbuka juga memungkinkan binatang pembawa penyakit masuk dan menularkan penyakit. Semisal burung gereja dan tikus. Kotoran burung gereja dan tikus merupakan media penyebaran penyakit cacing yang bagus.