BurungSATWA RUMAHAN

PERKUTUT: MABUNG CEPAT LEBIH HEBAT

SATWA UNGGAS – Perkutut Anda mabung?  Jangan khawatir! Sebab peristiwa ini adalah hal lumrah, alami, dan harus terjadi.

Banyak orang menganggap godhem pemicu perkutut mabung. Akibatnya, mereka enggan menyuguhkan biji hitam itu kepada perkutut kesayangannya.  Benarkah seperti itu?

Biarkan Memilih Sendiri
Mitos di atas ternyata ditepis Wahjoe Utomo, Peternak perkutut di Jakarta.  Importir perkutut ini tetap menyajikan godhem sebagai menu utama perkutut.  “Burung, mabung adalah hal yang alami. Jadi walaupun tidak dikasih godem, burung akan tetap mabung juga” papar Wahjoe, di ruang santainya yang dipenuhi sangkar perkutut. 

Godhem harus diberikan.  Alasannya, pakan ini bisa membantu pencernaan Perkutut.  Di alam liar, burung keluarga merpati ini sering menyantap pasir. Tujuannya supaya makanan bisa dicerna secara baik.  Saat di kandang, perkutut butuh pengganti pasir. Godhem berperan menjadi substitusi pasir.

SIMAK JUGA: PERKUTUT BANGKOK: LAHIR DI MUANGTHAI, MOYANG DARI JAWA

Sebenarnya godhem tidak menimbulkan efek kepanasan pada burung.  Pakan yang panas justru disebabkan ketan hitam.  Rontok bulu usai menyantap godhem justru menjadi reaksi positif bagi burung.  Menandakan proses pencernaan menjadi lebih baik. Burung mengganti bulu-bulu tuanya dengan bulu-bulu baru dan lebih baik

Wahjoe punya Tips menghidangkan Ghodem.  Menu ini tidak dicampur pakan lain.  Di sangkar, tiap jenis pakan disajikan menggunakan wadah terpisah.  Cara seperti ini membuat burung bisa memilih sendiri pakan yang dibutuhkan.

Jangan Takut Mabung
Pemilik WJ Bird Farm itu juga mengungkapkan, penilaian kualitas perkutut baru bisa dilakukuan ketika perkutut sudah mabung total.  Kalitas suara terus berubah sampai burung berusia 1 tahun.  Selama hidupnya, perkutut mengalami 3 kali mabung.  Mabung pertama terjadi ketika berusia antara 2 ½ sampai 4 bulan, mabung ke dua pada usia 7 bulan, dan ritual mabung total terjadi saat berusia 11 bulan sampai 1 tahun.

Semua proses tadi terjadi secara alami.  Artinya setiap perkutut mau-tidak mau pasti mabung.  “Di Thailand, hobiis malah memberikan ramuan tertentu agar perkututnya mabung lebih cepat.  Alasannya, burung justru bisa turun lomba lebih cepat dengan stamina puncak.” jelas Wahjoe mengisahkan pengalaman yang ia peroleh dari Negeri Gajah Putih.  Ramuan mabung cepat tadi sebenarnya adalah jamu khusus buat merpati balap. 

Proses mabung biasanya berjalan satu sampai dua bulan.  Dalam keadan seperti ini, penangkar akan menaruh perkutut dalam sangkar umbaran.    Tujuannya supaya burung dapat bergerak leluasa sehingga badan jadi sehat, mabungpun sembuh cepat.  Sangkar umbaran berukuran: tinggi 2 m panjang dan lebar 2m.

Kualitas pakan juga harus diperhatikan.  Saat mabung Wahjoe memberi gabah sebagai pakan utama.  Millet hanya digunakan sebagai pakan tambahan saja (Extra fooding).  Setelah bulu-bulu mulai tumbuh, perkutut harus rajin dimandikan.  Caranya yaitu dengan memeganginya sembari menyemprotkan air dengan sprayer.  Seusai dimandikan Si Perkutut harus berjemur.  Biasanya hobiis menggantang burung kelangennya antara pukul 7 sampai 12 siang.  Bagi Wahjoe, perkutut dijemur seharian penuh pun tak masalah.  Sebab burung ini berhabitat asli di daerah pantai yang berhawa panas. 

Jadi, jika perkutut anda mabung jangan khawatir! (orangtuaidaman.com)

INFO
Efek Samping Pakan

1. Millet
Mengakibatkan kegemukan sehingga menjadi malas manggung

2. Ketan Hitam
Bisa menghangatkan badan burung.  Biasanya kotoran burung menjadi cair (mencret) setelah mengkonsumsi ketan hitam. Efek tadi akan sembuh dengan cara mengurangi jumlah pemberiannya pada burung

3. Godhem

Burung yang tidak pernah diberi godhem, jika diberi akan mengalami rontok bulu.  Peristiwa ini merupakan reaksi perbaikan gizi yang dialami burung.




ANEKA SATWA RUMAHAN


TAMAN & KEBUN KELUARGA

error: Content is protected !!