DARAH TINGGI PADA KUCING, BISA PICU KEBUTAAN
ORANGTUA IDAMAN – “Sejak kemarin Sasha tak bisa berdiri, kaki belakangnya terlihat lemas dan tidak mau makan dok,” keluh Dyah kepada dokter hewan yang memeriksa Sasha, kucing miliknya.
Sasha adalah seekor kucing betina, jenis Persia dan berusia 17 tahun. Hewan kucing pada usia 17 tahun termasuk dalam golongan hewan geriatric / usia lanjut. Ada beberapa kemungkinan yang dapat terjadi pada Sasha, pada usia 17 tahun, diantaranya kegagalan fungsi ginjal, hipertiroid dan hipertensi. Pada kesempatan ini, marilah kita bahas kemungkinan Sasha menderita hipertensi.
Hipertensi adalah terminologi medis untuk tekanan darah tinggi. Hipertensi pada kucing terutama kucing geriatric dapat terjadi secara primer ataupun sekunder. Hipertensi adalah gangguan tekanan darah yang terjadi pada kucing tua. Rata-rata usia kucing yang terpengaruh adalah usia 15 tahun dengan range usia 5 – 20 tahun.
Rusak Organ
Tidak ada penyebab yang pasti pada kucing penderita hipertensi atau tekanan darah tinggi. Tetapi pada umumnya hipertensi pada kucing akan berhubungan dengan organ-organ mata, ginjal, jantung dan syaraf. Kejadian hipertensi secara sekunder biasanya diakibatkan oleh kerusakan dari fungsi ginjal atau hipertiroid. Yaitu meningkatnya sekresi dari kelenjar tiroid.
Gejala klinis dari feline hypertension biasanya terlihat sebagai kerusakan dari beberapa target organ. Yaitu otak, jantung, ginjal dan mata. Khusus untuk mata akan mengalami kebutaan yang tiba-tiba. Timbul juga polyuria. Yakni urinasi dengan frekuensi yang tinggi. Terjadi pula polydipsy ( minum dalam jumlah yang lebih banyak dari biasanya).
Kondisi lainnya yang bisa terdeteksi antara lain seizure (kejang-kejang), ataxia (kaku pada saat berjalan terutama pada kedua atau keempat kakinya), nystagmus (bola mata bergerak-gerak ke arah kiri-kanan dan atas-bawah), paresis atau paralisys pada kedua kaki belakang, dan dyspnea (sesak nafas). Terkadan terjadi pula epistaxis (mimisan).
Sebagian kucing penderita hipertensi tak akan menunjukkan gejala klinis yang jelas dan biasanya akan didiagnosa karena adanya gangguan pada organ jantung. Karenanya, untuk menentukan diagnosa,selain memperhatikan gejala klinis yang terjadi, harus pula diikuti dengan pengukuran tekanan darah pada pasien. Apabila hasil pengukuran tekanan darah systolic > 190 mmHg dan tekanan darah diastolicnya > 120 mmHg, berarti pasien didiagnosa menderita sistemik hipertensi. Patokan ini berlaku untuk semua umur pada kucing.
Pengobatan yang diberikan tidak bersifat menyembuhkan. Tetapi bertujuan untuk mengontrol tekanan darah, mencegah kerusakan lebih parah dari organ mata, ginjal, jantung dan otak. Catatan tambahan, pada pengobatan hipertensi pemilik harus memonitor perubahan yang terjadi pada si Kitty. Langkah ini penting sekali untuk mencegah terjadinya menurunnya tekana darah secara drastis. Sehingga dikhawatikan terjadi hipotensi pada kucing.
Biasanya dokter hewan akan meminta pemilik untuk memonitor perubahan atau respon, dua minggu setelah pemberian obat. Tetapi apabila gejala klinis yang diperlihatkan menunjukkan keparahan, pengamatan dilakukan kurang dari dua minggu dan Kitty disarankan untuk dirawat inap.
Tips Pencegahan
Sebagai tindakan pencegahan, perhatikan asupan nutrisi pada waktu usia Kitty di bawah 10 tahun, kurangi makanan yang mengandung mineral tinggi seperti sodium. Segera bawa Kitty ke dokter hewan apabila menunjukkan gejala muntah yang berulang terutama pada saat memasuki usia lanjut (di atas 17 tahun).