PULAU PARI: MOLEKNYA PANTAI BERPASIR PERAWAN
ORANGTUA IDAMAN – Bila bosan dengan sumpeknya kota Jakarta, coba langkahkan kaki menuju pulau Pari.
Semoga hamparan laut biru dan putihnya pasir disana, bisa kembali menyegarkan pikiran Anda. Dan yang terpenting, untuk mencapainya, tak perlu waktu lama. Hanya 2-3 jam perjalan dengan menggunakan perahu. Dimanakah letak pulau Pari? Objek wisata ini berada di digugusan Kepulauan Seribu, Jakarta.
Di sini, pelbagai aktivitas bisa Anda lakoni. Mulai dari snorkeling, bersepeda, menikmati sunset dan sunrise (dengan catatan cuaca cukup cerah), menanam mangrove, dan tentu saja bermain di tepi pantai. Apalagi disini ada tepi pantai favorit wisatawan. Namanya Pasir Perawan.
Laut membiru
Cukup nyaman tinggal berlama-lama di Pasir Perawan. Bayangkan saja, tepi pantai ini dikelilingi oleh pasir putih yang lembut. Di tempat ini, Anda bisa pula bermain voli pantai dan bersepeda santai. Tentu saja pemandangannya pun sangat sayang untuk dilewatkan. Selain kelir laut yang membiru, pada salah satu lekuk garis pantai, tampak deretan hutan mangrove nan hijau.
Sungguh sebuah obat mujarab bagi mata masyarakat kota yang setiap hari disuguhi pemandangan “hutan beton”. Terlebih lagi saat semilir angin menyapa tubuh. Dijamin Anda tak ingin cepat beranjak dari Pasir Perawan.
Berbicara tentang hutan mangrove, di tempat ini Anda pun bakal diajak untuk peduli terhadap lingkungan. Tak heran, jika setiap wisatawan diminta menanam mangrove. Kemudian tanaman ini diberi nama sesuai nama si penanam.
Tujuannya agar bisa membantu menjaga daerah pesisir dari abrasi dan bahaya gelombang laut. Di tempat ini pula Anda bisa menemukan pelbagai biota laut yang terperangkap oleh tekstur permukaan pasir. Seperti bintang laut, lobster, kepiting, hingga kelomang.
Jika Anda merasa lelah, silakan pilih penginapan yang sesuai hati. Sekadar informasi, harga penginapan di sini relatif terjangkau. Untuk penginapan yang dilengkapi mesin pendingin (air conditioning) rata-rata dibandrol harga Rp. 450.000 / orang untuk 2 hari 1 malam. Sedangkan untuk kamar non AC dibandrol Rp. 350.000 perorang.
Menu Favorit
Harga tersebut umumnya sudah termasuk ongkos transport kapal dari Muara Angke (Jakarta), snorkeling, barbeque, sewa sepeda, dan makan. Makanan disediakan 3 kali. Pagi, siang dan malam. Dan Anda tak perlu khwatir dengan kualitas makanan yang disodorkan.
Kesegaran makanan laut seperti ikan karena dijamin fresh. Rasa dagingnya masih terasa manis. Hal ini dirasakan pula oleh salah seorang wisatawan. Apalagi ditambah dengan kecap dan sambal dabu – dabu. Sangat nikmat.
Salah satu menu favorit di tempat ini adalah hidangan landak laut alias bulu bali. Ya … binatang beracun ini sangat digemari oleh turis mancanegara. Karena durinya mengandung racun, untuk menangkapnya harus berhati – hati.
Isi dagingnya berwarna kuning. Sekilas mirip telur ikan. Rasanya lembut dan manis. Guna menghilangkan bau amisnya, hidangan ini bisa ditambahkan perasan air jeruk nipis. Dagingnya pun jadi terasa lebih asam dan gurih. Penasaran? Silakan berkunjung. Jangan kalah dengan pelancong dari negara Korea, Amerika, Malaysia, Bangkok dan Cina.
Pembatasan Jumlah Pengunjung
Pada masa pendudukan kompeni, pulau Pari dijadikan sebagai tempat pengungsian warga. Kemudian pada masa kemerdekaan, perairan di sekitar pulau ini dijadikan tempat pencarian ikan oleh penduduk dari pulau lain. Seperti pulau Tidung dan Pramuka. Lalu mulai banyak pengunjung yang tertarik dengan tempat ini. Baru pada tahun 2010 ada tour paradiso yang mengenalkan pulau Pari kepada masyarakat.
Agar kenyamanan, kebersihan, dan keindahan tempat ini bisa terjaga, jumlah wisatawan yang datang dibatasi. Setiap minggunya hanya boleh dikunjungi 500 orang saja. Akibatnya para wisatawan harus rela mengantre di “halte” guna menunggu giliran. Pada saat hari libur panjang. Seperti idul fitri, natal, dan tahun baru.
Sekadar saran, agar Anda tak terlalu lama menuggu “di halte”, bila hendak berkunjung, sebaiknya konfirmasi dulu dengan tour guide di sana (orangtuaidaman.com)
Bagaimana Menuju Lokasi
Pulau Pari mudah di jangkau dari Jakarta. Perjalanan dimulai dari Muara Angke, Jakarta dengan menggunakan perahu. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 2 sampai 3 jam.
Legenda
Ternyata ada sebuah cerita dibalik pemberian nama Pasir Perawan. Konon dulunya tempat indah ini bernama pantai Utara. Lantas di sekitar tahun 1980, ada 4 orang anak kecil berusia 5 tahun bermain di sekitar pantai tersebut. Saat sore tiba, semua anak hendak beranjak pulang. Terkecuali seorang anak perempuan ogah kembali dan ingin tetap tinggal di sana.
Lantas ketiga orang temannya meninggalkan anak kecil tersebut seorang diri. Ketika semua orang di pulau tersebut mencarinya, anak perempuan tersebut tak ditemukan. Seolah – olah ia hilang ditelan bumi. Sejak saat itu, nama tempat ini berubah jadi Pasir Perawan.