ISAP-ISAP TULANG BURUNG DI BUANG SAYANG
ORANGTUA IDAMAN – Banyak yang tak mengira ada harta karun di warung kampung ini. Dua menu eksotis bercitarasa mewah siap mengguncang lidah.
Sumber Rizky nama warung itu. Semur burung terik dan semur burung blekok (bangau) adalah kedua menu legit itu.
Duo menu berbahan daging unggas itu disuguhkan pada saat musim yang berbeda. Semur Burung Terik bisa dinikmati pada awal musim penghujan seharga Rp 7000,- per potong.
Setelah musim tanam tiba, giliran semur daging Burung Blekok disajikan.
Bukan Sembarang Semur
Menu daging burung serupa memang banyak dihidangkan di warung lain. Namun yang istimewa dari kedai kuliner yang sudah berumur 24 tahun ini bukan hanya itu, meski tampang warungnya kampungan, bumbu semur racikannya mewah, kaya rempah.
Citarasa bumbunya meresap sampai ke dalam tulang. Membuat siapa saja yang mengunyahnya tak rela cepat-cepat membuang tulang burung itu.
Menu lainnya, semur kutuk (ikan gabus). Soal rasa? Sama seperti kedua burung tadi, pokoknya semur ikan kutuk itu “terkutuk” abis.
Belum puas mengumpat 3 menu bercitarasa kelewat nikmat tadi? Sabar! Ada aneka menu iwak kali yang lain, belut dan kawan-kawan siap membuat lidah Anda tak lelah bergelut dengan citarasa lezat mereka.
Cara olah bertabur bumbu meriah dan mewah tak hanya berlaku untuk aneka semur. Resep seperti itu juga menyusup ke dalam olahan mangut dan sajian lain.
Meski piring sudah kosong, jangan terburu-buru telungkupkan sendok dan garpu dulu! Melongoklah kembali ke arah etalase. Panci-panci berisi aneka olahan cumi-cumi, kepiting, kepala manyung, jengkol, bebek, ayam, dan tahu masih menantang selera Anda.
Warung yang terletak di Dusun Kaliombo, Kecamatan Pecangaan, Jepara, Jawa Tengah ini buka setiap hari pada pukul 6.30 – 15.00.
Kedai di lokasi persawahan ini berkapasitas sekitar 30 orang. Jadi tak perlu khawatir jika Anda bermasud mengajak keluarga berkunjung kesana.
Pada saat hari kerja, seusai jam kerja, warung ini dipenuhi para pegawai berseragam keki. Tapi jangan salah, manager sawah alias petani juga turut menjadikan warung ini terasa meriah. “Eco Mas? Dikremus-kremus, disesep-sesep… jiiian… soyo enak. Aku yo suweneng tik”, kata petani dengan pakaian dinasnya berwarna biru, bertuliskan merek pupuk.
Mengaku pejuang kuliner? Selamat bergelut dengan rasa. (orangtuaidaman.com)