KULINER

RESTO PARIT 9: MENGEMAS KEPITING DENGAN TERMOS

ORANGTUA IDAMAN – Bicara soal sea food, kepiting adalah rajanya.  Sementara soal sajian kepiting, Resto Parit 9 ahlinya. 

Dengan 35 aneka menu sea food, termasuk unggulannya KepitingTermos, Resto ini  berhasil menjadi raja sea food di  Bandung.  Sukses ini hasil kegigihan Eko Rusdianto,  sang pemilik, jatuh bangun menjalankan   usaha  yang diawali dengan modal dari melego  sepeda motornya.

Usaha ini dirintis Eko tahun 1997, saat krisis moneter sedang melanda tanah air.  “Selesai kuliah  ingin cari kerja  kok susah.  Jadi mau tidak mau saya harus bekerja sendiri.  Usaha yang modalnya tidak terlalu besar dan praktis  ya  bisnis kuliner,” ujarnya.  Nama  Parit 9 dipilih untuk mengenang nama tambak udang milik orang tuanya  di Lampung.  Produk utama tambak tersebut adalah kepiting. 

Kepiting Termos

Modal yang dimilikinya saat itu minim, begitu pula ilmu  berbisnis kuliner. Dengan kata lain faktor  nekadlah  yang memaksa Eko menggeluti bidang ini.  Sepeda motor Honda GL Max miliknya dilego seharga Rp 7.250.000.  Uang  itu dipergunakan membeli kompor, kulkas bekas, tenda dan meja.  Awalnya, tenaga kerjanya  pun masih berasal dari keluarga.  “Saat itu  adik saya 2 dan 4 orang pekerja yang lain,” ujarnya.


Pahit getir perjuangan usaha berlangsung  dari  1997 – 2000.  Saat itu masakan kepiting masih belum populer.  Pelanggan yang datang sedikit.  “Saya belanja 1 kwintal, ternyata hanya laku 20 kg,” cetusnya.  Periode itu sempat membuat Eko frustrasi dan ingin berhenti.  

Saat itu warung tendanya berlokasi di kawasan Sulanjana, Bandung, dengan nama Sulanjana Sea food.  Kenapa memilih jenis masalkan ini, alasannya  ia gemar  menyantap masakan sea food.  “Intinya saya ingin terus makan sea food murah  karena bikinan sendiri,”  tuturnya sambil tertawa.  Satu setengah tahun kemudian, ia  pindah ke Jl. Cendana, Bandung, yang disewanya selama 7 tahun.  Untunglah, usaha kuliner yang ditekuni terus berkembang.  Hingga pada akhirnya ia berhasil memiliki rumah makan  di Jl Anggrek, Bandung.        

Kepiting termos
Setiap minggunya, Resto Parit 9 membutuhkan  100- 200 kg kepiting.  Memiliki  sekitar 35 pilihan menu sea food, 25 di antaranya menu olahan kepiting.   Yang menjadikan  resto ini  punya ciri  khas dan berbeda dengan yang lain,  adalah  paket Kepiting termos ,  bagi pembeli  yang ingin membawa pulang.  Resep kepiting singapura juga merupakan salah satu andalannya, yakni   masakan  dengan rempah-rempah asli Indonesia. 



Untuk menjaga  kesegarannya, pengunjung bisa memilih sendiri  ikan atau kepiting  di akuarium.     Harga yang dicantumkan  di akuarium tersebut sudah berikut harga memasak.  Selain terus menjaga menu yang  sudah laku,  setiap bulan Parit 9  menawarkan menu baru. Untuk kepiting termos tidak hanya sebatas  reesp kepiting singapura.  Pelanggan juga bisa menikmati kepiting kukus, yang  dibungkus dengan daun pisang.  Ada pula  Kepiting banci  yang banyak diminati lantaran memiliki tekstur daging yang lembut dan  banyak mengandung lemak.  Di dalamnya  ditambahkan bumbu rempah-rempah, lalu  dibakar. Sehingga aromanya  harum dan bercita rasa gurih.

Guna mendukung usahanya,  Eko  memiliki 40 petani ikan dan ratusan  petani penyuplai kepiting  baik dari Jawa Tengah dan Jawa Timur sebagai mitra yang sanggup memasok bahan baku secara rutin. 

Setiap hari rata-rata jumlah  pengunjung  500 – 700 orang.  Sementara pada hari libur dan week end dapat mencapai mendekati angka 1.000 orang.  Saat ini  Parit 9 tidak  membuka cabang di luar  Bandung.  “Untuk sementara waktu biar ada di kota Bandung saja dulu,” paparnya.

Info Resto
Resto Parit 9
Alamat: Jl. Anggrek No. 61, Bandung, Indonesia 40114, (022) 7103996
Buka : Setiap hari , pukul 10.00 –  pukul 22.000
Kisaran harga menu:
Menu satu porsi  sekitar  Rp 50.000 – Rp 100.000 (makan di tempat)
Paket  kepiting termos   Rp 225.000/satu termos.  Setiap  termos berisi 3 kg kepiting terdiri atas  9 ekor . Untuk olahan dengan saus singapura dikenakan biaya tambahan sebesar Rp 5000.

Apa itu Kepiting Termos?
Sesuai namanya  menu andalan Parit 9 ini  berupa masakan kepiting yang  dikemas dalam termos.  Setiap  termos berisi 3 kg kepiting terdiri atas  9 ekor .  Penyajian serta rasanya  sama dengan sea food yang dijual di restonya. Hanya saja, kepiting  tersebut dikemas dalam sebuah termos yang di dalamnya dilapisi daun pisang.  Dengan demikian baik aroma maupun kehangatan kepiting bisa dipertahankan  sampai 2 x 24 jam.  Jauh lebih lama, dibandingkan  bila  hanya dibungkus secara konvesional dengan plastik.

Ide membuat  kepiting termos muncul saat  Parit 9 berpindah lokasi ke Jl. Cendana.  Waktu  itu antara Bandung dan Jakarta belum dihubungkan oleh jalan tol.  Sementara pengunjung yang datang dari luar kota semisal Jakarta banyak  yang meminta kepiting dibungkus untuk dibawa pulang.  Nah,  agar bisa tahan lama,  dibuatlah paket kepiting dalam termos.  “Selain panasnya tidak bisa bertahan lama, kalau dibungkus pakai plastik itu kurang higienis.  Makanya saya terus pakai termos,”  papar Eko.  Harga paket ini sudah termasuk  termosnya. (orangtua idaman)


SIMAK KUKINER MENARIK LAINNYA INI

SOTO BU DJATMI KUDUS: PERNAK-PERNIK NIKMAT DI BALIK KUAH KUNING

Comments Off on SOTO BU DJATMI KUDUS: PERNAK-PERNIK NIKMAT DI BALIK KUAH KUNING
error: Content is protected !!