KULINER

SOULY BUTTER: KAFE DALAM SEBUAH DAPUR

ORANGTUA IDAMAN – Konsep interior seperti dapur dan memori masa kecil soal lezatnya dessert yang manis- manis menginspirasi Souly Butter mengembangkan usahanya. Nikmatnya rainbow cake dan red velvet sebagai daya tariknya.

Ketika kita masuk untuk pertama kalinya ke Soully Butter Kitchen, kita akan sedikit susah membedakan apakah ini sebuah kafe atau tempat ini adalah sebuah dapur, atau mungkin gabungan keduanya. Ya, Soully Butter Kitchen adalah sebuah kafe mungil dengan setting interior sebuah dapur European style dan 4 set meja di dalamnya.

Menyambangi kafé ini, konsep interior selayaknya sebuah dapur yang hommy segera kita rasakan, dengan salah satu sisinya adalah sebuah kulkas dengan rak kayu  tempat menaruh ornamen cangkir yang tampak harmonis dengan sebuah meja utama tempat dimana kue-kue yang lezat itu dihidangkan. Rak kayu di salah satu sisi dindingnyapun tidak mengurangi keindahan  ruangan yang cukup kecil ini. Ornamen kayu memang menjadikan suasana di sini menjadi hangat dan nyaman.

Berlokasi di kawasan ramai dengan ragam kuliner dan berbagai jenis kafe. Saat sore hari sepulang kerja semakin ramai. Kafe merupakan tempat alternatif saat  terjebak macet disini atau sedang mencari tempat hang out. Soully Butter cocok untuk sejenak mencari ruang yang cozy dan warm dengan sajian menu makanan dessert yang manis.           

Konsep Dapur
“Di sini konsepnya seperti kita berkunjung ke rumah seorang sahabat, di mana kita akan dijamu di dapurnya dengan kue dan roti yang hommy”, kata Putri Ivanka, pendiri dan pemilik kafe. Idenya berawal dari hobi keluarga yang suka dengan makanan-makanan dessert hingga mereka sering berkunjung ke kafe dan hotel untuk mencicipi makanan itu. Ingatan masa kecil itu terbawa hingga dewasa bahwa makanan yang manis itu enak.

Kebetulan kakaknya pintar memasak dan gemar membuat dessert. Dari beberapa kali memasak, kemudian mereka memberanikan diri untuk membuat roti dan kue. Awalnya hanya ditawarkan ke teman-temannya. Responnya positif dan mulai ada yang memesan kue buatan mereka. Saat pesanan  semakin banyak, maka mereka memutuskan untuk membuat kafe. Bulan April 2011, sebuah toko kecil di daerah Kemang adalah pilihannya untuk memulai usahanya.

Saat ditanya modal awal, Putri kesulitan untuk menjawab karena membeli bahannya bertahap. Sewa lokasi dan membeli bahan bangunan dilakukan mencicil. Untuk menghemat, desain interior dilakukan sendiri oleh Putri dengan referensi dari majalah interior luar maupun dalam negeri. Peralatan memasak yang mahal-mahal misalnya kulkas, oven dan beberapa perlengkapan dapur menggunakan yang ada di rumah, bahkan beberapa rental. Prinsipnya yang penting jalan dulu.

Dengan konsep ini, penggemarnya pun lumayan. Dalam sehari, pengunjung bisa 20 – 30 orang. Kadang lebih jika yang datang peserta meeting. Kebanyakan anak muda dan juga keluarga. Karena target pasarnya memang untuk keluarga, dari anak-anak hingga orang dewasa.

“Dulu awal berdiri Soully Butter hanya ada satu di sebelah (untuk smoking room) tapi setelah beberapa bulan kami berani membuka kafe satu lagi di sebelahnya,” tambah Putri. Selayaknya dapur, disini kita akan melihat secara langsung staf atau chef-nya menyiapkan hidangan untuk para tamu. Kini Putri menambah satu orang asisten chef yang menemani kakaknya memasak dan 4 orang yang melayani dua kafe tersebut.

Rainbow cake dan Red Velvet
Menurut Putri, selain konsep ruangan yang unik, kualitas dan rasa makanan yang disajikan harus menjadi nomor satu. “Bahannya harus yang terbaik untuk menghasilkan makanan terbaik. Memasak dan menghidangkannya ‘penuh jiwa’,” ujarnya sambil tersenyum. Itulah kenapa dinamai Soully Butter, dari kata soul (jiwa) dan butter (mentega). Dessert identik dengan mentega yang lembut dan manis tapi tidak neg.

Rainbow cake dan red velvet merupakan menu andalan yang disajikan di sini. Rainbow cake berupa roti lapis warna-warni di mana setiap lapisnya punya rasa berbeda. Soully Butter memilih resep maskarpone yang ringan untuk melapisi rainbow cake untuk menghilangkan  neg. Jadi makan banyak pun tidak kekenyangan. Tahun lalu rainbow cake sempat booming di kalangan remaja. Soully butter salah satu tempat favorit untuk menikmati roti ini. Masih dengan krim ringan, red velvet disukai karena tidak bikin cepat kenyang. Roti dengan lapisan warna merah atau merah kecoklatan yang dilapisi dengan cream cheese.

Dalam sehari, 12 loyang rainbow cake habis terjual. Bila satu loyang bisa dipotong menjadi 8, maka dalam sehari 96 potong rainbow cake terjual dengan harga Rp 28.000,- per potong.  Pun red velvel juga sebanyak 12 loyang per hari yang dikirim dua kali, pagi dan sore. Pengiriman ini dari lokasi memasak ke kafe yang dikemas dalam boks di dalam kontainer. Dikirim dua kali ini tujuannya untuk mempertahankan kesegarannya.

Selain itu juga tersedia cup cakes beraneka rasa bagi Anda yang tidak suka dengan rainbow cake dan red velvet.Cup cakes ini penggemarnya juga banyak, bisa menjual hingga 8 lusin per hari. Cup cakes dilengkapi dengan ragam olahan kopi.

Selain menu dessert, Soully butter menambah ragam menu dengan menyediakan menu makan besar. “Tetap dengan menu-menu Eropa seperti ragam pasta,” tambah Putri. Tak hanya itu, dia pun mencoba merambah ke menu-menu Amerika Latin untuk memenuhi selera konsumen yang datang. Mencoba-coba resep, mengundang pengunjung selayaknya seperti menjamu sahabat di dapur kita. Silakan berkunjung.

Ciri khas menu
–    Menghidangkan ragam menu dessert (makanan penutup) yang umumnya berasa manis.
–     Menghidangkan masakan Eropa dan Amerika sebagai main course.
–    Ragam minuman kopi menjadi teman menu dessert.
–    Merupakan restoran keluarga.         

Info resto
Soully Butter Kitchen
Jl. Kemang Raya no. 15, Kemang, Jakarta Selatan
Telp. 021 7199985
Buka : 06.00 – 21.00 WIB

SIMAK JUGA ARTIKEL KULINER INI

SOTO BU DJATMI KUDUS: PERNAK-PERNIK NIKMAT DI BALIK KUAH KUNING

Comments Off on SOTO BU DJATMI KUDUS: PERNAK-PERNIK NIKMAT DI BALIK KUAH KUNING
error: Content is protected !!