TIPS MENGOBATI IKAN KOKI MENCRET

4 September 2022 Teguh Jiwa Brata

GEJALANYA MEMANG TIDAK CEPAT NAMPAK. NAMUN JIKA DIABAIKAN, PENYAKIT INI BISA MENYEBABKAN IKAN KOKI DIJEMPT AJAL.

Umumnya penyakit ini ditandai dengan berbagai gejala. Semisal menurunnya nafsu makan, gaya berenang yang tidak sewajarnya, warna badan menjadi pucat, tingkahlaku yang lesu dan kotoran yang berwarna putih memanjang.

Banyak Penyebabnya
Penyakit ini bisa disebabkan karena pakan yang tidak cocok, Namun dapat pula diakibatkan oleh berbagai jenis kuman. Contohnya, bakteri Salmonellasp dan cacing Ascaris sp.

Tiap penyebab penyakit butuh obat dan penanganan berbeda. Jadi cara penyembuhannya tak boleh dilakukan sembarangan. Anda harus teliti mencati penyebabnya. Setelah ditemukan biang penyakitnya, segera lakukan pengobatan.

Tak usah terburu-buru, sebab penyakit ini tidak memicu ikan cepat mati.

Langkah pertama yang bisa dilakukan untuk mendeteksi penyakit mencret yaitu, mengganti menu pakan. Coba berikan pakan merk lain pada ikan tersebut.

Jika kira-kira 3 hari kemudian feses ikan kembali normal, berarti ikan Koki mencret gara-gara salah makan. Jadi Anda tak perlu memberikan obat apa-apa lagi.

Namun bila kotoran ikan tetap memanjang dan putih berarti koki kesayangan terjangkit penyakit internal.

Lantas apa penyebabnya, bakteri Salmonella atau cacing Ascaris? Menurut E.J. Sauw Khim hobiis ikan koki di Jakarta, gejala mencret yang disebabkan oleh bakteri Salmonella sp berbeda dengan gejala mencret yang dipicu cacing Ascaris sp.

Penyakit mencret yang disebabkan oleh Bakteri Salmonella sp bersifat lebih cepat nampak dari pada gejala mencret yang dipicu oleh cacing Ascaris sp.

Ikan yang tertular cacing Ascaris sp masih memiliki nafsu makan yang baik. Namun lama-kelamaan badannya kurus. Sari makanan di dalam perutnya diserobot oleh cacing Ascaris sp.

Metode diagnosa lain yang lebih pasti hasilnya yaitu melalui uji laboratorium. Melalui pemeriksaan feses di bawah mikroskoop biang penyakit mencret ikan koki bisa dipastikan.

Sayangnya cara ini butuh biaya relatif lebih mahal. Jadi diagnosa lewat laboratorium lebih cocok dilakukan oleh breeder yang banyak memiliki ikan.

Jenis Obat Harus Sesuai
Setelah ketemu penyebabnya, lakukan segera pengobatan. Anda bisa memakai metronidazol sebagai obat pembasmi bakteri Salmonella sp.

Tapi jika pemicunya adalah cacing Ascaris sp pakailah levamisole sebagai obatnya. “Ramuan” tersebut sebenarnya adalah obat yang dipakai untuk manusia. Jadi Anda bisa membelinya di apotek terdekat.

Metronidazol dan levamisole adalah naman zat aktif yang terdapat di dalam suatu obat. Jadi biar gampang saat beli, Anda harus menyebutkan nama dagang obat tersebut. Metronidazol diproduksi oleh banyak perusahaan dengan nama dagang dan dosis yang beragam pula. Semisal Flapozil diproduksi oleh First Medifarma mengandung metronidazol 250 mg tiap tablet, Flagyl buatan Aventis mengandung metronidazol 250 mg tiap tablet, dan Fortagyl keluaran Prafa yang mengandung 500 mg metornidazol tiap 100 ml larutan. Sedangkan levamisole bisa Anda beli dengan nama dagang Bizome produksi Kresna Jaya yang mengandung levamisole 25 mg tiap tablet, dan Kam Cek San buatan Bintang Tojoe yang mengandung levamisole 150 mg per sachet.

Mengobati penyakit internal ikan memang lebih sukar dan harus extra sabar. Obat-obat tersebut bisa dilarutkan ke dalam air akuarium. Dosisnya disesuaikan dengan yang tertera pada kemasan.

Misalnya pengalaman Denny hobiis ikan koki di Kelapa Gading Jakarta mengobati ikannya yang cacingan menggunakan metronidazol dengan dosis 1 tablet tiap 50 liter air. Setiap 12 jam sekali tambahkanlah lagi metronidazol ke dalam akuarium sebanyak 1 tablet. Air harus diganti setiap 3 kali pemberian obat. Selain itu sebaiknya filter untuk sementara dinonaktifkan lebih dulu.

Nah, Makanya jangan asal kasih pakan pada ikan! (orangtuaidaman.com).

SIMAK JUGA ANEKA IKAN INI

RAGAM SATWA RUMAHAN

You May Also Like