BALI ZOO: NIKMATNYA MAKAN DI RESTORAN DIJAGA SINGA
ORANGTUAIDAMAN.COM Kini Bali bukan hanya memiliki pantai nan indah. Bila berkunjung ke Pulau Dewata ini, Anda pun bisa mengunjungi Bali Zoo.
Sebagai salah satu taman zoologi terlengkap di Indonesia, tempat yang dibuka pada tahun 2002 oleh Anak Agung Gede Putra ini mengoleksi sekitar 350 jenis hewan eksotis. Setelah berjalan kaki melalui sebuah tangga panjang, pengunjung akan disambut dengan koleksi hewan pertama milik Bali Zoo. Yaitu 2 ekor burung nuri bayan (Electus Roratus) yang berkelir hijau dan merah.
Selain dapat memegang dan membelai kedua paruh bengkok cantik yang berdomisili di Maluku, Irian, Papua Nugini, dan Australia ini, pengunjung pun dapat berfoto bersama mereka dengan latar belakang papan nama Bali Zoo. Selain itu pengunjung yang masih masih anak-anak dapat juga menaiki beberapa ekor kuda poni yang berada di dekat pintu masuk.
Restoran View Singa
Jika Anda telah puas bercengkrama dengan burung bayan dan menaiki kuda poni, pengunjung akan dipertemukan dengan kumpulan singa yang terlihat bermalas-malasan di atas bebatuan. Dekorasi kandang singa ini tampak unik berkat point of view berupa sebuah mobil tua berkarat.
Untuk mengamati prilaku singa ini, Anda pun bisa sembari menikmati aneka hindangan yang tersedia di Okavango restoran. Apabila ingin menikmati hidangan dengan perilaku unik gajah alias mamalia terbesar di daratan, pengunjung dapat juga bersantai di restoran Elephant View.
Selain singa, Bali Zoo masih ada kucing besar lainnya. Yakni harimau Sumatera dan harimau Bengal yang terkenal dengan tubuh besar dan kelir loreng menyelimuti tubuhnya. Perbedaan antara kedua harimau ini terdapat pada daerah asal dan posturnya.Seekor harimau Bengal jantan dapat mencapai kurang lebih 310 cm. Sedangkan harimau Sumatra, termasuk spesies harimau terkecil. Ukuran tubuh jantan hanya sekitar 225 cm. Harimau Sumatera juga dinobatkan sebagau harimau yang terlangka.
Berikutnya Anda bisa mengamati seekor burung kasuari besar. Burung tinggi besar yang memiliki warna biru pada kepala, merah pada jengger, dan hitam pekat di seluruh badannya ini memiliki daya tarik tersendiri bagi turis asing. “Saya sangat menyukai burung ini. Badannya besar namun paduan warna pada tubuhnya terlihat indah dipandang mata. Dan potongan tubuhnya serupa dengan burung unta,” ujar Ethan Thomas, turis asal Australia.
Di dekat kandang burung kasuari, terdapat seekor babi hutan bernama Jacky. Menurut salah seorang petugas Bali Zoo, Jacky telah jinak. Lumrah jika binatang ini kerap dijadikan objek pengenalan kepada pengunjung. Sifatnya yang jinak tidak seperti babi hutan pada umumnya, membuat pengunjung dapat memberikan makanan secara langsung kepadanya. Tentu saja untuk melakukannya, Anda harus ditemani petugas Bali Zoo. Selain jacky sang babi hutan, pengunjung juga dapat bertatap muka dan memberi makan secara langsung dengan beberapa ekor rusa tutul.
Bila ingin menikmati hewan purba, silakan mampit ke kandan buaya. Disini Anda bisa menyaksikan false gharial. Yakni buaya asal India. Lalu ada juga buaya porosus (buaya muara). Khusus untuk buaya muara, Bali Zoo memperbolehkan para pengunjungnya untuk mencoba memberikan mereka makanan berupa ayam dan potongan daging.
Namun bila Anda merasa ngeri dengan kedua hewan melata di atas, tak perlu risau. Kunjungi saja aviary (kandang burung) besar yang terletak tepat di tengah-tengah Bali Zoo. Di dalam aviary tersebut, pengunjung dapat melihat aneka burung. Seperti rangkong, kakatua triton, kakatua molucan, merak, pelican, dan nuri kepala hitam. Sementara burung predator sengaja dimasukkan dalam kandang khusus. Disini Anda bisa melihat aneka jenis burung hantu. Seperti barn owl dan buffy fish owl. Catatan tambahan beberapa bird of prey telah erlatih untuk beratraksi mengambil makanan di atas udara. Atraksi ini bisa Anda nikmati saat mereka menggelar pertunjukan “Exotic Bird Show”.
Gibbon Gaduh
Suasana terasa gaduh begitu langkah kaki mendekati area agile gibbon. Asal tahu saja, agile gibbon merupakan salah satu jenis primata yang mengeluarkan suara keras untuk berkomunikasi antar sesama mereka. Dan ketika mereka tengah berada di atas pohon, agile gibbon akan dengan cepatnya bergelantungan kesana-kemari. “Saya suka mendengar suara mereka. Terdengar unik,” ungkap Adrianta, wisatawan dari Jakarta.
Koleksi keluarga Gibbon (hylobatidae) milik Bali Zoo terbilang cukup banyak. Karena disini pun terdapat pula siamang dan owa jawa yang juga memiliki kebiasaan sama dengan agile gibbon. Yaitu mengeluarkan suara khas dan selalu meloncat-loncat.Ada pula primata jenis lainnya. Seperti ebony dan maroon leaf monkey. Serta tentu saja primata wajib setiap kebun binatang. Orang utan.
Tingkah laku orang utan milik Bali zoo ini sangatlah lucu. Sebelum para pengunjung tiba di depan kandangnya, si orang utan akan tetap berdiam diri di dalam goa, sembari tertidur pulas. Namun setelah ia melihat pengunjung, orang utan ini pun bergegas keluar dari “kamarnya” dan menghampiri pengunjung dengan menjulurkan tangan. Seperti layaknya orang yang sedang meminta-minta.
“Dia emang suka cari perhatian sama pengunjung. Kalau ada yang datang pasti dia minta makanan. Tapi setelah itu kalau dia ngeliat ada kulit pisang atau apapun di kandangnya, ia bisa melempar benda itu ke arah pengunjung,” cerita salah satu petugas Bali Zoo sembari tertawa (orangtuaidaman.com)
LOKASI
Letak kebun binatang dengan luas sekitar 12 hektar ini terbilang strategis. Berada di desa Singapadu, Gianyar, Bali, perjalanan yang ditempuh untuk dapat tiba di Bali Zoo tidaklah terlalu jauh. Jika anda berada di Wilayah Ubud, dengan kendaraan pribadi, hanya dalam waktu 15 menit. Apabila anda menginap daerah Kuta, Legian, Tuban, dan Seminyak, waktu tempuhnya kurang lebih 45 menit.
Elephant Expedition dan Animal Ecounters
Salah satu bentuk rekreasi andalan dari Bali Zoo adalah Elephant Expedition. Para pengunjung dapat menaiki gajah dan akan menempuh jarak yang cukup jauh dengan beragam lintasan. Lintasan terdiri dari hutan kecil serta sungai. Ketika melewati sungai, setengah dari badan gajah akan terendam.
Lalu, ada juga Animal Ecounters. Pada acara ini, para pengunjung dapat bertemu, memegang, hingga berfoto langsung dengan beberapa hewan jinak milik Bali Zoo. Mulai dari ular python, buaya, harimau, singa, hingga binturong.